Rabu, 19 September 2007

A7X Nyaman di Major Label


Berkarya lewat jalur musik independen susah-susah gampang. Band Avenged Sevenfold alias A7X asal California pun mengalaminya. Pasca diasuh major label,mereka mengaku lebih nyaman.Sejak berdiri tahun 2001, A7X beberapa kali merilis album indie. Baru di tahun 2004, M. Shadows (vokal), Synyster Gates (gitar), Zacky Vengeance (gitar), Johnny Christ (bass) dan The Rev (drum) dilirik Warner Music.Setahun kemudian album mereka, 'City of Evil' dirilis. Suka duka mereka lalui. Sebagai 5 pemuda yang berasal dari satu SMU keeratan mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Bagaimana kisah perjuangan mereka bermusik? "Kita nge-band, 4 - 5 tahun tanpa uang. Saya harus menyetir sendiri tepat setelah manggung. Paginya saya menyetir, saya tertidur beberapa kali. Sampai mobil masuk ke jalur lain. Tapi buat saya itu menyenangkan," kisah Johnny sang bassis kepada (detikhot) saat berbincang di CJ's Bar Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2007) siang.Setelah menjadi band berlabel mayor, A7X jarang mengalami kesulitan untuk mengorbitkan musik mereka. Hingga akhirnya bisa ke Indonesia untuk mengadakan konser, dirasa band beraliran musik rock itu sebagai sebuah keberuntungan."Saya pilih mayor label karena semua yang kita perlukan diurus dengan baik. Hidup jadi lebih mudah saja rasanya," tandas Johnny.Ini kali keduanya A7X mengunjungi negara Asia, Agustus tahun lalu mereka pernah konser di Summer Sonic Festival di Jepang. Di Indonesia, A7X akan menggelar konser di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
sumber : www.detikhot.com

Tidak ada komentar: